Museum Balaputra Dewa Dan Rumah Limas, Tempat Wisata Sarat Sejarah


Museum Balaputra Dewa Palembang

Museum Balaputra Dewa Dan Rumah Limas - Cuk Mak Ilang /Mak ilang jaga batu/Dimano koceng belang/Disitu rumah aku/ Kapal api masok pelembang/Banyu tenang jadi gelumbang/Oi makmano ati dak bimbang/ Gades doson bujang pelembang. Lagu Cuk Mak Ilang yang dilantunkan Tour Guide kami Rima Febrianti, ketika tiba di Palembang sehari sebelum Tur Sungai Musi cukup menjelma menjadi Orang Palembang seperti kata alumnus Fakultas Eknomi Universitas Sriwijaya ini sebagai Wong Kito Galo (orang kita semua).

Sejarah Museum Balaputra Dewa
Museum Balaputra Dewa dibangun pada 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984 ini berada di Jalan Sriwijaya. Sebuah relief bergambar ikon-ikon Palembang mulai dari penari gending Sriwijaya Palembang hingga Jembatan Ampera berada di ruang lobi. Hotman, 57 tahun pemandu museum menyambut kami..

Museum Bersejarah  Dengan Ribuan Koleksi
Di Museum Balaputra Dewa Terdapat lima ribu koleksi di dalam museum ini. Mulai dari peninggalan parsejarah, Sriwijaya, hingga peninggalan era kolonial di Sumatera Selatan Terdapat juga  arca berupa potongan ibu menggendong anak yang dipercaya berusia 4.000 tahun. Rima juga menjelaskan soal penggalian dan penelitian arkeologi yang masih berjalan mulai dari Gua Harimau hingga Candi Bumi Ayu, yang membuat saya mempunyai pandangan bahwa bisa jadi peradaban di Sumatera Selatan lebih tua dari pada di Jawa. Gua harimau sendiri berisi kerangka manusia pra sejarah ras neo mongoloid yang hidup pada 3.000 tahun lalu baru terungkap keberadaannya 2013 lalu di kawasan objek wisata alam Gua Putri di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan Yang paling menarik dalam kunjungan ini ialah kami singgah di Rumah limas yang menjadi model uang Rp10.000.

Singgah Di Rumah Limas
Keberadaan Rumah Limas di dalam kawasan Museum Balaputradewa  menurut sejarahnya adalah rumah Sarip Abdurahman Al Habsi (Arif) yang berasal dari arab dan oleh Belanda diangkat untuk mejadi seorang Kapitan . Rumah Limas ini dibangun pada 1836 Masehi lalu kemudian dijual kepada Pangeran Betung. Rumah Limas tersebut masih sangat lengkap dengan berbagai macam perabotan yang khas Palembang seperti kursi, lemari, lampu-lampu gantung, dan lainnya Rumah Limas tersebut terdiri dari 4 lantai atau biasa disebut berkilat. Lantai terbuat dari kayu. Rumah Limas tersebut sudah 3 kali berpindah. Langit-langit Rumah Limas dihiasi dengan lampu-lampu stolop dengan menggunakan lilin dan air sehingga terlihat efek pelangi. Terdapat tanduk rusa sebagai gantungan pakaian, lemari gerobok leket, pintu yang tidak menggunakan engsel dan umumnya Rumah Limas menghadap ke arah sungai.

Rute Menuju Museum Balaputra Dewa 
Ketika Anda berwisata ke Palembang, Anda sebaiknya singgah ke Museum Balaputra yang berlokasi di Jalan Sriijaya I KM.5,5 No.288, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Palembang, Sumsel. Atau bisa melihat (GoogleMaps)
Galeri Foto Museum Balaputra Dewa Dan Rumah Limas
Koleksi Museum Balaputra Dewa Palembang
Patung Dan Arca Di Museum Balaputra Dewa
Tempat Wisata  Sejarah Di Palembang
Tempat Wisata  Sejarah Di Palembang
Tempat Wisata keluarga di Palembang
Tempat Wisata keluarga di Palembang
Piring Jaman Kuno di Museum Balaputra Dewa
Piring Jaman Kuno di Museum Balaputra Dewa
Rumah Limas di Palembang
Rumah Limas di Palembang