Jakarta Kota Tua Berusia 489

Ondel-ondel betawi

Jakarta Kota Tua berusia 489, Sebagai Ibukota RI, DKI Jakarta telah berusia 489. Kota tua ini mempunyai keberagaman budaya yang tercipta akibat akulturasi berbagai etnik sepanjang usianya. Kemajemukan ini membuat Jakarta sarat dengan berbagai potensi yang dijadikan sebagai tujuan wisata. Di antaranya adalah kawasan kota tua Jakarta. Di wilayah ini terdapat sejumlah bangunan tua sebagian dijadikan museum yang menarik perhatian Wisatawan domestik, maupun mancanegara diantaranya Museum Bahari, Museum Fatahilah, Museum Wayang. Kawasan ini memang merupakan awal berdirinya kota Jakarta, mulai dari Sunda Kelapa, Pasar Ikan hingga Glodok.

Sejarah Museum Bahari
Museum Bahari Jakarta
Museum Bahari 
Di dekat Pasar Ikan terdapat Museum Bahari yang menyimpan 126 koleki benda benda sejarah kelautan, diantaranya ada 19 koleksi perahu asli zaman dahulu dan perahu miniatur yang berjumlah 107 buah, di antara koleksinya terdapat kapal dan perahu-perahu niaga tradisional para nelayan dari Sabang sampai Merauke. Tak ketinggalan foto dan biota laut lainnya mejeng di Museum Bahari. Museum Bahari sendiri dahulunya merupakan gedung bekas gudang hasil rempah-rempah yang dimiliki VOC Belanda, mempunyai lantai tiga dan didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada tahun 1652.  

Harga Tiket Masuk Museum Bahari Terbaru

Apabila Anda berkunjung ke Jakarta, alangkah baiknya menyempatkan untuk mengunjungi Museum Bahari, disini Anda dapat melihat benda-benda peninggalan penjajahan Belanda. Harga Tiket Masuk (HTM) Museum Bahari sendiri tergolong ramah kantong, untuk para pelajar dan mahasiswa dikenakan HTM Rp.1.000 dan untuk pengunjung umum dewasa dikenakan harga tiket masuk Rp.2.000. harga tersebut belum termasuk untuk honor para pemandu.

Lokasi  dan Harga Tiket Masuk Museum Fatahillah.
Museum yang merupakan bangunan bergaya Barok Klasik terletak Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Di gedung yang mempunyai dua lantai ini yang bisa dijelajahi oleh pengunjung mempunyai banyak koleksi yang tersimpan, di lantai satu anda akan terkagum-kagum akan keindahan replika prastasti, perahu karet dan perkakas. Sedangkan perabotan rumah tangga seperti lemari, meja dan kursi yang dulunya digunakan pada masa pemerintahan Belanda memenuhi ruangan pajang di lantai dua. Begitu uniknya gedung ini kerap dijadikan lokasi untuk pra wedding hingga resepsi pernikahan.  Harga Tiket Masuk (HTM) di Museum Fatahilah ini terbaru sekitar Rp.3.000.
Selain Museum Bahari dan Fatahilah masih banyak lagi Museum-museum di Jakarta, diantaranya Museum Wayang, museum Keramik, Museum Bank Indonesia.


Monumen Nasional (MONAS)
Monas Jakarta
Monas
Di luar kota tua Jakarta, Monumen Nasional adalah ikon kota Jakarta. Monumen Nasional atau sering disebut Monas didirikan pada 1959 namun baru diresmikan pada 17 Agustus 1961. Di dalamnya terdapat museum yang menyajikan diorama perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Tersimpan pula teks asli Naskah Proklamasi Kemerdekaan.

Di bagian puncak monument setinggi 132 meter ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota Jakarta dengan bangunan pencakar langit ibarat hutan beton yang menawarkan pemandangan lampu malam yang indah. Seluruh bangunan Monas dilapisi oleh marmer dengan puncaknya berupa cawan dengan 77 bagian lidah apiyang disatukan setinggi 17 meter dengan diameter 6 meter. Lidah api tersebut berbahan perunggu seberat 14,5 ton yang dilapisi emas 45 kg. Nyala lidah api itu merupakan simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang tidak pernah padam untuk meraih kemerdekaan.

Wisata Kuliner
Selain bangunan, jejak sejarah kota Jakarta bisa ditelusuri dari kulinernya. Salah satu diantaranya Es Krim Ragusa yang teretak di Jalan Veteran I No 20, Jakarta. Ragusa adalah salah toko es krim Italia tertua yang sudah mulai membuka usaha sejak tahun 1932. Di restoran tua ini tersaji banyak varian menu es krim andalannya, diantaranya Lemon Ice, Tutti Frutti, Banana Split, Cassata Siciliana, dan masih banyak lagi.
es krim ragusa

Soto Betawi
Kuliner yang cukup bersejarah dan legendaris karena sudah mulai dirintis pada tahun 1940-an adalah yang berlokasi di kawasan Taman Ismail Marzuki di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, disana terdapat satu rumah makan Betawi Soto H. Ma’ruf. Soto dengan kaldu santan sangat enak untuk di nikmati.
Lainnya adalah Restoran Trio sudah berdiri sejak 1947 dan masih mempertahankan suasananya yang sederhana. Restoran Trio menawarkan sekitar 200 menu masakan ala Kanton dengan cita rasa yang istimewa seperti Nasi Goreng Kepiting, Bakmi Goreng Ayam dan Lumpia Udang Ala Trio yang termasuk menu idola di kalangan pelanggannya
resep soto betawi
Resep enak soto betawi

Kerak Telor
kerak telor
Kerak telor khas Betawi

Warga asli Jakarta, suku Betawi punya kuliner khas tersendiri. Di antaranya Kerak telor merupakan makanan khas Betawi yang sangat terkenal terutama pada saat acara Pekan Raya Jakarta yang diselenggarakan tiap tahunnya. Makanan dengan bahan perpaduan telor ayam, ebi(udang kecil yang dikeringkan) dan beras ketan putih yang dimasak memakai tungku arang yang menyala. Kerak telor banyak disukai dan sering dijual pada acara-acara pameran.



Nasi Uduk
resep nasi uduk betawi


Selain kerak telor, nasi uduk umumnya digunakan sebagai sarapan di Jakarta. Mirip dengan nasi liwet, nasi uduk yang terbuat dari beras putih dimasak dengan  bumbu-bumbu komplit. Nasi uduk sangat cocok apabila dimakan dengan lauk telor dadar, ayam goring, semur jengkol dan empal. Ditambah dengan sambal akan melengkapi kelezatan nasi uduk.
Kuliner khas Jakarta lainnya adalah apa yang disebut laksa. Mungkin masakan ini berasal dari daerah Cibinong yang kemudian merambah ke Jakarta dengan sebutan Laksa Betawi. Pengusaha Laksa Betawi biasanya orang Cina Betawi. Laksa merupakan jenis makanan sepinggan yang berkuah. Laksa berisi bihun, telur, perkedel, daun kemangi, dan daun kucai. Gurih dan manis menjadi ciri dari masakan tersebut.

Pekan Raya Jakarta
Jakarta juga punya event rutin yang disebut Pekan Raya Jakarta di Kemayoran. Perhelatan ini mempunyai sejarah panjang berawal dari Pasar Malam Gmabir sejak masa Hindia Belanda, Jkaarta Fair pada masa pemerinathan Gubernur Ali Sadikin, hingga diselenggarakan oleh PT JIExpo. Pada 2014 ini PT JIExpo menjamin perhelatan Pekan Raya Jakarta ke-47 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014 ini, PRJ akan dikemas lebih menarik karena bertepatan dengan gelaran Piala Dunia dan Ramadan.
pekan raya jakarta
Arena Pekan Raya Jakarta
Acara tahunan yang digelar 6 Juni-6 Juli ini akan memanjakan masyarakat yang penat dengan rutinitas. Perhelatan Jakarta Fair 2014 mengambil tema “Dengan Majunya Jakarta Fair Kemayoran, Maju Pula Indonesiaku”. Acara ini akan dikuti oleh 2.650 perusahaan yang terbagi dalam 1.300 stand pameran. Ada 177 Anjungan stand pemerintah kota/ kabupaten yang mengakomodasi pengusaha kecil, koperasi, dan usaha mikro binaan masing-masing. Selain yang diselenggarakan PT JIEXpo
Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan Pekan Rakyat Jakarta di Lapangan Monas pada 10-15 Juni 2014 yang dilselenggarakan gratis. Kegiatan ini diramaikan lebih dari 3.000 pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan pedagang kaki lima (PKL) se-DKI. Pemprov menyediakan 2.600 stand dan 1.600 lain yang berbayar khusus ditawarkan BUMN dan BUMD