Andien Aisyah: Moving On Di Negeri Atas Awan



Tuhan, terimakasih atas trip ini. Setiap malam tidur di bawah langit penuh bintang. Dan semalam nggak sengaja liat bintang jatuh. Semoga ini blessing Amien..

Andien Aisyah-Demikian antara lain diungkapkan penyanyi jazz Andien Aisyah mengomentari perjalanan liburannya di kawasan Nusa Tenggara Timur selama seminggu beberapa waktu lalu. Pelantun lagu Moving On dan Teristimewa ini mengagumi sejumlah lokasi wisata, melihat panorama eksotis dan natural hingga bertemu masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang memberikan banyak pelajaran.

Menurut Andien trip ini berawal dari cerita seorang disainer bernama Edward Hutabarat yang kerap berlibur ke Flores yang memang belum dikenalnya. Dara kelahiran Jakarta 25 Agustus 1985 ini kemudian melihat foto-foto milik Antara. Kesannya alam Flores, termasuk Pulau Kanawa dan Pulau Rinca ternyata tak kalah indah dari Maladewa/Maldives. Akhirnya dengan tiga orang lainnya, termasuk tantenya, dua orang kawannya Andien menyusun rencana perjalan dengan plot dari pulau ke pulau.

Pada hari pertama Andien dan rombongan menelusuri Labuan Bajo, yang merupakan pelabuhan kecil cantik lokasinya di ujung paling barat Pulau Flores. Dari luasnya Labuan Bajo lebih mirip desa kecil, namun memiliki banyak kafe yang menawarkan pemandangan yang bagus. Mereka menginap semalam untuk memulai perjalanan yang cukup padat pada keesokan harinya.

“ Hari berikutnya kami meloncat dari pulau ke pulau, seperti Kanawa, Sebayur Besar, Sebayur Kecil, serta pulau-pulau yang sifatnya private. Karena begitu kecil, beberapa di antara pulau ini bisa dikitari hanya dalam waktu setengah jam. Kami bisa tidur-tiduran di pantai berpasir putih dan aku sendiri ikut snorkeling. Kami juga melihat Pulau Mesah yang warnanya juga unik dan bentuknya seperti dugong. Tetapi kami tidak singgah,” papar alumnus Ilmu Komunikasi FISIP UI ini kepada Travelgad.

HARI KETIGA : WAE REBO
Perjalanan yang paling mengesankan bagi penyanyi yang gemar berolahraga kebugaran ini ialah mengunjungi Kampung Wae Rebo yang terletak di atas pegunungan berketinggian 1200 meter di atas permukaan laut di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Sebetulnya perjalanan ini tidak disengaja, karena kesalahan schedule dari kapal yang membawa mereka memberikan waktu kosong selama dua hari.

Ternyata perjalanan sendiri memberikan pengalaman mengesankan. Jalan ke kaki gunung saja membutuhkan waktu enam jam. Sementara untuk menanjak dibutuhkan waktu selama empat jam. Pas di kaki gunung tantenya tidak kuat dan menyerah. Andien dan dua orang lainnya dibantu porter yang sekaligus menjadi pemandu menempuh perjalanan yang menguras energi. Di antaranya jalan yang lebarnya hanya 30 cm dan di sebelahnya jurang. Sekitar pukul tujuh malam dan sudah gelap mereka baru tiba di kampung yang hanya memiliki tujuh rumah adat berbentuk kerucut. 
Andien di negeri Atas Awan di Wararebo
Andien di negeri Atas Awan di Wararebo
Kampung ini telah dihuni turun temurun selama 19 generasi, selama kirakira 1400 tahun. Andien terkesan dengan arsitektur rumahnya. Di antaranya dinding yang tujuh lapis merupakan simbol ada tujuh keluarga di dalamnya. Rombongan disambut upacara oleh warga setempat dipimpin kepala sukunya untuk minta izin ke leluhurnya apabila ada tamu yang datang. Begitu tingginya letak Wae Rebo, banyak wisatawan menyebutnya sebagai negeri di atas awan. Benar-benar dekat dengan awan. Udaranya dingin. Andien menaksir suhunya bisa mencapai sekitar sepuluh derajat pada pagi hari. Mereka mencicipi kopi buatan penduduk, makan ketela dengan daging ayam. Penduduknya pemberani, namun mempunyai keramahan dan bersahabat yang lebih erat dibanding dengan kebanyakan orang ditemui Andien di Pulau Jawa.

“Aku tidak pernah melihat anak- anak yang begitu bahagia seperti di sini. Mereka begitu modern bagi aku sekalipun tidak menonton televisi. Di sini aku mengkaji ulang apa yang disebut modern. Orang Wae Rebo ternyata berpikir modern. Orang Jakarta yang mengaku modern, sebenarnya hanya mengkopi budaya western. Padahal yang disebut modern bagi orang western itu karena kebudayaan mereka seperti itu,” ungkap Andien

Di atas ketinggian mereka menikmati pemandangan alam yang memang memberikan keindahan maksimal pada saat matahari terbit. Andien dan rombongan kemudian turun dan pulang ke Labuhan Bajo. Dari sana mereka akan melanjutkan liburan dengan kapal yang menjemput mereka. Namun perjalanan berikutnya tidak sedahsyat kunjungan ke Wae Rebo, walau pun juga menawarkan pengalaman yang berbeda disbanding liburan Andien yang sebelumnya.

FRESH SETELAH PERJALANAN
Andien dan rombongannya naik kapal untuk mengunjungi berbagai tempat wisata yang memang menjadi destinasi turis umumnya, yaitu Pulau Rinca hingga Gili Laba yang perjalanannya membutuhkan waktu 23 jam menembus Provinsi Nusa TenggaraBarat. “Perjalanan tak kalah mengesankan. Ombak besar sering menerpa kapal. Aku memilih tiduran di dek daripada di kamar kapal yang sempat,” kata Andien.

Pada tahap perjalanan ini Andien menikmati petualangan yang lain lagi. Di Gili Laba, ia mencoba menaiki sebuah bukit yang tekstrunya terjal dan mempunyai ketinggian vertical nyaris hingga 180 derajat. ternyata dia kuat, sekalipun memakai rok. Total perjalanan Andien mengaku benar-benar menemui langit yang benar-benar biru, hijau yang benar-benar hijau dan awan yang benar-benar putih. Dia sendiri mengaku pengalaman di Wae Rebo memberikannya inspirasi buat karirnya di dunia musik. “Aku merasa fresh untuk bekerja setelah perjalanan ini,” imbuhnya.

Untuk bisa menghabiskan trip ini selama seminggu, Andien mengaku membawa pakaian lebih. Selain harus siap dengan kedaan darurat, baju yang digunakan harus serasi dengan alam bila difoto. Selain itu perjalanan ini mengingatkan Andien pada soundtrack dari film lagu Gie karya Erros (tentang aktifis mahasiswa dari UI era 1960-an, yang antara lain liriknya begitu dalam: Berbagi waktu dengan alam kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya hakikat manusia

Galeri FOto Liburan Andien di Nusa Tenggara Timur
Perjalanan Ke Wae Rebo
Perjalanan Ke Wae Rebo
Diatas Bukit Gili Laba
Diatas Bukit Gili Laba
Pulau Rinca
Pulau Rinca
Keindahan di Kawasan NTT
Keindahan di Kawasan NTT