Rimpu Tembe, Budaya Hijab Warga Dompu NTB

Rimpu Tembe
Rimpu Tembe
Negara Indonesia yang kaya akan suku bangsa mempunyai budaya yang berbeda-beda, budaya yang beragam menjadi kekayaan Bangsa Indonesia. Dengan menjadikan suatu atraksi yang menarik dan telah turun temurun merupaka upaya untuk melestarikan budaya agar tetap lestari.

Masyarakat Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat mempunyai budaya memakai sarung dikepala, yang setiap tahunnya diperingati dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Dompu. Pawai budaya memakai sarung dikepala atau disebut Rimpu Tembe. melibatkan seluruh unsur masyarakat Dompu dari berbagai usia. Para perempuan Dompu memakai pakaian rimpu dalam perayaan ini, tradisi ini sudah dilaksanakan sejak sebelum masehi atau sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Rimpu Colo Dan Rimpu Tembe
Cara memakai Rimpu Tembe yang telah lama dikenal oleh masyarakat Dompu ada dua jenis yakni Rimpu Colo dan Rimpu Mpida. kedua macam jenis itu mempunyai arti yang sebaliknya. Rimpu Colo dipakai oleh wanita yang sudah menikah dengan cara menutup kepala tetapi muka masih tetap kelihatan. Sedangkan Wanita yang masih perawan atau belum menikah memakai Rimpu Mpida dengan cara  memakai sarung dengan menutup seluruh kepala dan wajah, yang terlihat hanya mata saja, seperti memakai cadar pada umumnya.

Sejarah Rimbu Tembe 
Meskipun budaya pawai dengan memakai sarung dikepala masih terus dilestarikan oleh masyarakat Dompu secara turun temurun, namun dalam cara memakai sarung telah mengalami perubahan Sekarang ini lebih pada mode  atau lebih simple dari awal cara penggunaanya. Kalau dulu memakai Rimpu Tembe pada perempuan dengan menggunakan satu sarung yang panjang yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, namun sekarang memakai Rimpu menggunakan dua sarung dimana yang satu berguna untuk menutup kepala, sedangkan yang satunya lagi difungsikan sebagai bawahan/rok yang menutup dari perut sampai menjuntai ke lantai.

Sarung rimpu yang digunakan untuk berpakaian terbuat dari bahan alam yang tersedia di daerah tersebut dan merupakan hasil tenun asli masyarakat Dompu Nusa Tenggara Barat, atau orang lebih mengenal dengan sebutan sarung Nggoli. Tradisi memakai Rimpu Tembe masih bertahan ditengah arus asimilasi kebuadayaan, ini bisa kita temui di Desa Ranggo Pajo, Desa Mbuju Kilo dan Desa Saneo Woja. Budaya ini diharapkan terus dilestarikan dan sebagai tali kokoh persatuan masyarakat Dompu Nusa Tenggara Barat.

Galeri Foto Perayaan Rimpu Tembe
Sejarah Budaya Rimpu
Sejarah Budaya Rimpu 
Rimpu Cili
 Rimpu Cili
Pakaian Adat Bima NTB
Pakaian Adat Bima NTB